Cerita Untuk Mu.....

  • RSS
  • Delicious
  • Digg
  • Facebook
  • Twitter
  • Linkedin
Posted by Unknown - - 1 komentar

Jerawat - oooh jerawat
Kau tumbuh subur menutupi Jidat
Kau buat mukaku terasa pekat
Jika kupijat mukaku langsung pucat

Jerawat - oooh jerawat
Karena kau hari-hariku terasa berat
Karena kau mukaku seperti tak terawat
Jika ku berkaca ingin rasanya cermin ku sikat

Jerawat - oooh jerawat
Kau terus bertambah seolah menjerat
Kau bisa menyebabkan aku berbuat nekat
Jika kubiarkan mukaku pasti sekarat

Jerawat - oooh jerawat
Kini tampangku semakin berkarat
Kupencet satu timbul empat
Kupencet di jidat timbul di pantat

Dasar jerawat!!

Sumber : kaskus.com



Free Template Blogger collection template Hot Deals BERITA_wongANteng SEO theproperty-developer
Posted by Unknown - - 1 komentar


Dua hari yang lalu teman saya dari Riau datang ke Jogja, sebelah kamar kos saya orang dari  Surabaya yang sering menegur dengan sebutan “REK” (panggilan akrab orang Surabaya), saya kaget, Tiba-tiba teman sebelah kamar saya marah, ternyata teman saya dari Riau itu telah menegurnya dengan sebutan “Rek” (panggilan singkat untuk hewan peliharaan).



Free Template Blogger collection template Hot Deals BERITA_wongANteng SEO theproperty-developer
Posted by Unknown - - 0 komentar

Perjalanan Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 39 Tahun 2004 ternyata tidak mampu memberikan perlindungan pada TKI.  Sepanjang 2010 saja, dari jumlah 5.495 TKI,  1.097 orang mengalami penganiayaan, 3.500 sakit akibat kondisi kerja tak layak, dan 898 mengalami kekerasan seksual dan tidak digaji. Hal ini tentu saja membuktikan masih lemahnya perlindungan hokum terhadap TKI.
TKI merupakan salah satu penghasil Devisa Negara terbesar setelah Migas, sekitar Rp100 Triliun per Tahun. Namun apakah dengan penghasilan besar TKI dapat membuat negri ini dapat kaya? Tentu saja tidak. Lalu bagaimana supaya negri ini dapat kaya? Jawabnya adalah Mandiri.
Semua orang mengatahui bahwa Indonesia adalah negeri yang sangat kaya sumber daya alamnya baik migas maupun non migas. Tapi mengapa negri kaya ini masih dihujani kemiskinan? berdasarkan kriteria bank dunia menyebutkan bahwa jumlah penduduk miskin di Indonesia sebesar 108,78 juta atau 49%, semua ini dikarenakan hidup kurang dari 2 Dollar perhari atau sekitar Rp.19.000. Ditambah lagi populasi penduduk yang terus meningkat, selama tahun 2010 saja jumlah penduduk Indonesia sekitar 234 juta. Artinya ini juga menjadi persoalan lain yang harus dipertimbangkan oleh pemerintah.

Dengan populasi penduduk yang besar ini, negri kita dapat maju dan menjadi negri yang kaya. Bagimana caranya, yakni dengan Mandiri. Dengan melakukan proses mandiri, tentu saja negri ini terbebas dari prilaku keji Negara-negara lain. Ada pribahasa yang mengatakan “Lebih baik hujan batu dinegri sendiri, dari pada hujan emas dinegri orang lain”.  Benar atau tidak pribahasa ini, yang jelas dengan proses mandiri negri kita akan maju.

Bersatu kita teguh bercerai kita runtuh”.
           




Free Template Blogger collection template Hot Deals BERITA_wongANteng SEO theproperty-developer
Posted by Unknown - - 5 komentar

Hari panas menjelang sore, emm, sekarang sekitar jam 2 an waktu indonesia bagian Barat. Hah Cuy, hari ini aku baru saja menyelesaikan tugas-tugas ku tiap harinya yaitu kuliah dan kuliah, alias baru palang kuliah, sekarang ini aku ada dikost.


Memang hari ini panas sekali Cuy cuaca di Jogja, mungkin panasnya sama seperti panasnya api cinta yang membara, hohoo, begitulah kiasannya karana panas hari ini terasa menyesak sampai ke dada.


Huh, baiklah mungkin sedikit minum air es akan membantu meredakan rasa dahagaku, lalu ku buka kulkas yang ada di depan kamar kost ku niatnya sih untuk mencari sedikit air supaya rasa dahagaku hilang, aduh bener-bener sial cuy, ternyata di kulkas sama sekali tidak ada air minum, semuanya kosong, bahkan tidak ada satu pun yang bisa aku gunakan untuk melepas dahagaku ini.


Oh ya, tenang saja cuy, kan aku masih mempunyai tetangga kost, siapa lagi dia, kalau bukan si Tello sahabat karibku. Tapi ada gak ya dia di kamarnya, oke deh tak cek dulu, wah ternyata dia ada di kamar.

“Lo, Tello, aku njaluk ombemu yo?” (Lo, Tello, aku minta air minummu ya?). Tidak ada sautan darinya, tumben kupikir, kok dia jadi pendiam seperti itu.


Dari pada banyak ngomong mending aku lihat aja dia sedang apa di dalam kamarnya. Astaga, tau gak cuy apa yang terjadi dengan si Tello, dia rupanya sedang menangis, ya ampun. 


Ah palingan dia nangis karna gak punya duit, atau biasanya belum bayar uang semesteran, dan kalau dua hal itu sedang dialaminya biasanya sih memang dia jadi pemdiam seperti ini. Tapi kok ya tumben, pakek acara nangis-nangis segala. Aku jadi penasaran !.

“woy, lo kenopo kon?, ora nduwe duet tah, atau durung mbayar semesteran?” (woy, lo kenapa kamu?, gak punya duit ya, atau belum membeyar semesteran?). Tello tetap saja diam.

“Lo, kenopo kon?” (Lo, kenapa kamu?). Tanyaku  sekali lagi.


Sretttt, tiba-tiba ia, menjerit, seperti suara pluit satpam, ataupun  si tukang parkir di jalanan, sehingga membuat telingaku serasa berdenging, “nging… gitu bunyinya”, heee.

Lalu ia ngomel dalam teriakannya itu, begini cuy omelannya:
“Gak, Popo !!!” (gak, kenapa-napa). Menjawab pertanyaanku tadi.

“lah Lo, kok ngeno koe, ora biosone koe koyok ngene?” (lah Lo, kok gitu kamu, gak biasanya kamu kayak gini?). Tanyaku Kembali kepadanya.


Sontak dia malah menangis kencang.
“Hiiiii…. Hiiiiii…. Hiiiiii” tangisan Tello.
“yah-yah-yah, ya ampun Lo, Kenopo to koe ki?” (yah-yah-yah, ya ampun Lo, kenapa sih kamu ini). Aku semakin penasaran dibuatnya.


Sambil menarik Nafas, lalu ia mengarahkan kepalanya ke hadapanku, sambil berbicara dengan suara membentak.

“AKU DI TOLAK CEWEK”, Kemudian Ia menangis Kembali.


Mendengar hal itu, akupun langsung tertawa ceki-kian, huhaaaaa, sampai sakit rasanya perutku menahan tawa ini, lalu kembali lagi aku meminta penjelasan tentang perkataannya itu.

“tenanne koe ditolak cewek?” (beneran kamu ditolak cewek?) sambil terus aku tertawa.

“asem koe, aku iki lagi sedih, kok yo malah di guyu” (asem kamu itu, aku ini lagi sedih, kok malah di ketawain). Tegas Tello.

“yo lucu ae kon iku, iso juga ternyata kon seneng karo wedoaan? Bahkan wani nembak cewek meneh, tapi akhir e di tolak juga, haaa, tak kira kon iku maho sejati o, haaaaa” (ya lucu aja kamu tuh, bisa juga ternyata kamu suka sama perempuan?, bahkan berani nembak cewek lagi, tapi akhirnya di tolak juga, haaa, tak kira kamu itu maho sejati o, huhaaaa). Candaku padanya.

“Matamu soe, aku iki tenannan soe” (Matamu soe aku ini benaran soe). Tegasnya kepadaku.

“oke-oke, terus saiki piye?” tanyaku kepadanya.


Sejenak ia terdiam, mungkin sekitar ½ menit gitu, lalu ia kembali berbicara, dengan kata-kata yang sedikit puitis.

“No Monney, No Women, No women, No Cray” setelah kata-kata itu, lalu ia menangis kembali, tapi sebaliknya aku yang tertawa terbahak-bahak. Haaaaa

“yah, begitulah wanita Lo, mungkin kamu salah memilih punjaan hatimu itu” jelas ku padanya.

“maksud e opo Soe, koe ngomong ngono?!” (maksudnya apa Soe, kamu ngomong seperti itu?!). dengan ekspresi agak marah.

“hohoo, ojo nesu sek to, nyantai ae pak, ngene lo Lo, (hoho, jangan marah dulu, nyantai saja pak, gini lo Lo) cinta itu memang pahit, apabila engkau makan bersama kulit-kulitnya, maka dari itu kupaslah terlebih dahulu kulit cinta itu, agar engkau bisa menikmatai rasa cinta yang sesungguhnya, heeee”.  

“Alah sok puitis kon iku!” (alah sok puitis kamu itu!). kata Tello

“loh-loh, gak percoyo kon iku, aku iki wes berpengalaman, duduk koyok kon iku. Ngerti ora koe, angger setiap minggu iki aku selalu menyimak kata-kata e pak Mario Teguh, ono siji kata-kata e seng paling apik, rungok no yo? (loh-loh, gak percaya kamu itu, aku ini sudah berpengalaman, bukan seperti kamu itu. Tau gak kamu, kalau setiap hari minggu tu aku sesalau menyimak kata-katanya pak Mario Teguh, ada satu Kata-katanya yang paling bagus, dengarkan ya?) 
Cinta itu adalah untuk saling menghormati, jadi kalau cinta tidak dapat salaing menghormati, itu bukan jodoh cintamu. Hohoo, keren to?” (hohoo, keren kan?)

“lambemu kuwi, orep iku tak segampang congore Mario Teguh, memang apo seng dikatak ne karo de’e iku apik, tapi koe kudu ngerti juga nak takdir iku wes dewe-dewe, tergantung seko usahane ae” (bibir mu itu, hidup itu tak segampang mulutnya Mario Teguh, memang apa yang dikatakan oleh nya itu bagus, tapi kamu harus ngerti juga kalau takdir itu sudah sendiri-sendiri, tergantung dari usahanya aj). Tepis Tello terhadap kata-kata Pak Mario.

“Lah terus opo menurutmu cinta iku?” (lah terus apa menurutmu cinta itu). Tanyaku kepanya.

“cinta itu adalah sesuatu yang abstrak, baik rasa, warna, bentuk, dan lain sebagainya, cinta itu kadang bisa membuat kita bahagia, namun tak jarang pula cinta dapat membuat kita merasa sedih, koyok aku saiki, ikulah cinta. (kayak aku sekarang, itulah cinta). Penjelasan soal cinta dari Tello.

“hohoo, hebat juga kon Lo, tak kiro gak iso jatuh cinta kon iku, wong senenge ae karo lanangan og !, heeee” (hooo, hebat juga kon Lo, ku kira gak bisa jatuh cinta kamu tuh, orang sukanya aja sama laki-laki kok  !, hee). Candaku kepadanya.

“asem, bagaimanapun bentuknya, setiap manusia itu memiliki hasrat untuk memberi dan menerima cinta, tak terkecuali seorang homo sekalipun, heeee”. Sambil ia tertawa kecil.

“yo wis saiki kon nyantai ae, isek akeh og cewek-cewek seng ora matrek koyok pujaan hatimu kuwi, heee” (ya sudah sekarang nyatai saja, masih banyak kok cewek-cewek yang gak matrek seperti pujaan hatimu itu, hee). Nasehatku kepadanya.

“oke soe, koe iki memang my best friend sejati, Thank you yoo.” 
Emm, baguslah sekarang Tello sudah terlihat cerah kembali, seperti tello yang biasanya.

“oke bro, aku akan selalu mendukungmu.” Kataku kepadanya, dan dia pun kini terus tersenyum.



Setelah pembicayaan panjang lebar tentang cinta bersama Tello tadi, tiba-tiba henponku bergetar-getar, oh ternyata ada SMS. Emm kupikir.
What, kalian tau apa isi SMS nya, bacalah dengan seksama:

(“Soe alias Soelaiman bin Umar, Maaf aku tidak bisa menerima cintamu, karena aku sudah mendapatkan cowok yang lebih pantas untuk mendampingiku, dan memberikan apa yang aku inginkan, tidak seperti kamu, SELAMAT TINGGAL, Titik !!!”)


Jederrrr, serasara disambar petir hatiku kini, ini adalah SMS dari Linda cewek yang sebulan lalu aku tembak, dan ia menyuruh aku untuk menunggu jawaban cinta darinya. Tetapi jawabannya ternyata adalah “Maaf anda belum memenuhi syarat” mungkin itulah kiasan kata yang tepat untuk menggambarkan jawaban linda terhadap cintaku.

“haa………………, iiiiiiiiii,……..”. Aku langsung menjerit dan sekarang aku yang berganti menangis, bahkan ini terjadi dihadapan Tello.

“ini tidak adil.” Jeritku…
 “No money, No women….” Ini kata-kata yang keluar dari mulutku saat aku menangis sekarang.


 Tiba-tiba, huhaaaaa, huhaaaaa, huhaaaaaa, si Tello tertawa sangat kerasnya.

“Rasakno…, haaaaa, makannya jangan coba-coba untuk bermain cinta kalau kita belum banyak money, apa lagi yang tidak punya.” Dia terus tertawa.


Satu kata untuk hari ini, yang itu diucapkan oleh kami berdua, tetapi dengan ekspresi yang berbeda “ NASIB KITA SAMA BROO !!!”


By: Muhammad Sholihin, Sebuah Fiksi. 
        *Nantikan cerita-cerita Soe yang lainya: Soe (Soelaiman bin Umar)



Free Template Blogger collection template Hot Deals BERITA_wongANteng SEO theproperty-developer
Posted by Unknown - - 4 komentar

( jes, kenapa belum dtg ? kmu gk npa2 kn jes ? lekas dtg ea .. aq pgen kmu dtg .. )  
(jgn tggu aq. aq gk akn dtg !! )  
( knpa jes ? knpa gk dtg ?! hri ne ulgthun q. gk bsa kh kmu sdkit aj brskap mnis sma aq ! )  
( gk bsa, gk akn bsa, dn gk akn prnah bsa !!)
( jeesss ... )  
( qta PUTUS !!! )  
( oke, oke. kmu g dtag jg gk papa, ak gk akn nggu. ak bkal plang. kmu gk bsa brskap mnis sma q jg gk papa kok. )
( qt ptus ! )  
( jes, tlong jgn kluarkan kta2 itu ya .. ) 

Aku gak balas lagi sms galang, karna fahmi udah ngajak aku pulang. Udah malem juga.  Ini kedua kalinya fahmi kembali mengecup bibir ku, aku senang. Sesaat fahmi berlalu tiba-tiba ada yang menarik tangan ku, Galang ! Aku yakin dia pasti liat fahmi mencium ku.  

" Jes .. " panggil galang lirih .  
" Apa ?? "  
" Gak papa kok jes, gak papa !! tapi jangan putus ya .." pinta galang penuh harap.  
" Galang !! kenapa sih kamu sebodoh ini ?! aku tu gak pernah cinta sama kamu, aku juga gak pernah bersikap baik sama kamu. Dan kamu liat tadi ? cowok itu tu dah cium aku. Kenapa sih kamu segini bodoh, kamu bodoh terus mempertahan kan aku. Putus itu jalan terbaik " jelas ku kesal .  
" Gak papa jes, itu gak masalah, aku terima... tapi jangan ninggalin aku kayak gini. Aku terlalu sayang sama kamu jes, kamu cinta pertama ku ! Mohon, jangan putus ya .. " pinta galang dengan penuh kesedihan. 
“Nangis ?? iya,” galang nangis saat berkata seperti itu ! Aku melihat air mata membasahi pipi nya.

Ini pertama kalinya ada cowok yang nangis karna aku.  

" Cinta ?? kamu buang lah jauh2 itu kata cinta. Cinta itu cuma bikin kamu kayak orang bodoh tau gak, tolol !! Aku gak pernah cinta sama kamu galaaaanggg... berhenti lah bersikap kayak gini terus.." 

Aku gak tau gimana rasa sakit yang di rasa kan galang saat aku mengeliarkan kata2 itu. Tapi yang ku tau, dengan air mata yang masih basahi pipi nya, dia berlutut di deapnku, di depan pintu pagar rumah ku. Orang2 yang lalu lalang pun tak ada yang lepas menyaksikan kami .  

" kalau aku bisa buang kata cinta itu, pasti dah ku lakukan dari dulu jes, dari 5 bulan lalu, tapi sulit !! aku rela jadi orang bodoh , aku ikhlas jadi orang tolol yang selalu mencintai kamu tanpa pernah mendapat balas , aku sangat rela jes."  
" agghhh .... entah lah....."

Aku gak mau menerus kan malam itu, ku putus kan segera masuk ke dalam rumah dan ku tinggal kan galang sendiri yang masih berlutut di depan pagar rumah ku.


**** 
2 hari kemudian, aku meminta galang membelikan gantungan handpone untuk ku. Ya, dia bilang dia sudah mendapatkan nya dan akan segera mengantar nya ke rumah ku. Tapi lagi-lagi dia membuat aku kesal, entah di sengaja atau tidak dia menghilang kan gantungan itu.  

" Bodoh, bodoh, bodooohhhh !!! kenapa barang kek gitu aja bisa ilang sih ?!! kalau kamu gak mau belikan bialng dari awal. " kesal ku .  
" Gak gitu jes .. aku gak sengaja, mungkin jatuh, atau apa ... "  
" Aaaahh ... udah lah, gak perlu kamu jelasin apa2. Sekarang pergi kamu dari rumah ku ! " 

Aku gak peduli dengan apa pun penjelasan dari galang, aku terus saja mendorong tubuh nya agar segera keluar dari rumah ku. Sampai di pintu pagar, dia menahan dorongan ku, aku pun tak lagi mendorong nya keluar.  

" jes, aku minta maaf.. tolong kasi kesempatan aku buat nyari gantungan nya lagi yaa .. atau kamu mau nyuruh aku ngelakukan apa saja, aku bakal rela kok. " 

Mendengar kata-kata itu aku terdiam sejenak, ku pandangi raut wajah galang yang penuh rasa iba. Tiba-tiba terlintas di pikiran ku, ku tarik dengan sekuat tenaga kalung dengan mainan cincin di leher nya, kalung pun terlepas. Aku tau pasti ada luka di leher galang, tapi aku tak peduli dengan luka atau pun kekagetan galang. Bahkan ku buat galang semakin kaget, ku lempar kalung itu ke tangah jalan. Ada mobil yang melintas, akhir nya cincin di kalung itu pun hancur.  Ya, cincin itu terbuat dari ukiran kayu, pasti akan patah jika terinjak oleh ban mobil. Galang kaget aku melakukan hal itu. Aku tau sebenar nya cincin itu sangat berarti bagi nya. Itu adalah pemberian dari almarhumah kakak kesayangan nya.

Dulu, saat ada yang ingin menyentuh cincin itu saja, dia sudah marah setengah mati, bagaimana jika hancur ??!! Akan kah dia marah pada ku ??! Tidak !! Galang tidak marah !  

" Sekarang silah kan cari gantungan itu. Dalam waktu 1 jam cepat kembali "

perintah ku santai seperti tidak terjadi apa-apa. Galang pun berlalu, jalan nya agak sedikit oleng, mungkin karena kecewa benda yang sangat ia sayangi tlah hancur. Ketika galang tak lagi terlihat, diam-diam ku pungut patahan cincin itu, ( terpatah jadi 5 bagian ). Aku tau aku salah ! Bahkan sangat salah, gak seharus nya ku lakukan itu.  

50 menit kemudian, aku pergi ke sebuah jembatan kecil di dekat daerah rumah ku. Galang ternyata sudah sampai di rumah ku, telah mengetahui aku tak di rumah, galang pun menghampiri ku di jembatan.  

" Telat 5 menit ". ucapku saat menyadari kehadiran galang.   
" maaf jes, ini gantungan handpone nya "Aku pun meraih gantungan itu, lalu ku buang ke dalam air . Galang pun agak terkejut.   
" Kenapa di buang jes ??! "  
" Aku gak butuh itu !!!  "
“Iya, gak papa. Kenapa pergi sendiri jes ? kalau ada apa-apa gimana ??. "  
" Terserah aku lah . "   
" Jangan gitu lagi jes, kalau nanti aku pergi, nanti siapa yang bakal jaga kamu ?! Jangan pergi sendiri lagi ya ! "  
" Memang kepergian kamu lah yang aku harap kan " cetus ku sambil berlalu meinggal kan galang.  
" Jes, aku sayang sama kamu. Walau kamu gak pernah sayang sama ku, tolong tetap tanam aku di hati kamu ! " 

Aku gak peduli dengan apa yang di ucap kan galang, aku terus saja melangkah kan kaki ku berjalan meninggal kan nya.  

**** 
Mata ku masih terasa kantuk, tapi ku paksakan untuk bangun walau ini adalah hari libur, tapi aku tak mau bermalas - malasan. Ku raih handpone, tak ada sms tak ada misscall, tumben !! Biasanya selalu ada Si Bodoh hadir di handpone ku. Bahkan hingga jam 12 siang pun dia tak kunjung menelponku, sms pun tak ada. Kemana dia ??  Hmm, mungkin dia sedang sibuk, pikir ku. Aku tak mau ambil pusing.  

Hari ini aku pergi main bersama sahabat ku, sangking asyik nya aku sampai lupa tentang ponselku yang tidak kunjung berbunyi. Bahkan saat aku pulang ke rumah, sekitar pukul 8 malam, galang tetap tak ada menelpon ku. Rasa nya ada sesuatu yang beda, biasa nya aku selalu kesal dengan ponsel ku yang terus berdering. Tapi justru kini aku merasa bosan, kesal, karna galang tak jua menelponku.

Hangggh, rasa nya lelah. Kuputus kan untuk mandi dan segera tidur, tinggal kan la tentang ponsel ku yang tak berdering-dering itu. Pukul 2 malam aku terbangun, kuraih kembali handpone ku, tak ada juga!! Hemmmm biar lah, pikirku. Tapi saat aku ingin memejam kan mata ku kembali, handpone ku berbunyi. dari si bodoh. Aghh, akhir nya dia menelpon ku juga. 

'' kemana aja dari tadi ? kenapa baru nelpon ? Udah punya cewek laen lain, maka nya lupa gitu ?? " celoteh ku terus.

Aku gak sadar kalau ternyata yang nelpon ku bukan galang. Tapi seorang perempuan , perempuan dewasa yang aku yakin itu adalah ibu nya.

“Ada apa menelpon ku malam-malam begini ?!”

Tak sadar, air mata ku mengalir. Saat ku dengar kan kata tiap kata yang diucapkan oleh nya begitu jelas, aku mendengar sangat jelas saat ia katakan galang telah tiada, sudah pergi, bahkan selama nya. Ogh, aku gak sanggup mendengar kan nya.  Denagn air mata yang masih mengalir, ku gedor-gedor pintu kamar orang tua ku, ku beri tau keadaan galang, mereka kaget.

Kami pun segera pergi ke rumah galang.  Walau selama ini selalu ku katakan aku tak pernah mencinti dia. Tapi jujur, tubuh ku serasa lemas, bagai ada kayu besar yang ingin menjatuh kan ku. Ada rasa sakit, sangat sakit, saat ku lihat tubuh galang yang terbaring sudah tak bernyawa. Aku tak sanggup menahan air mata  ku, Oh Tuhan seperti ini kah kau ingin menghukum ku ? Meniadakan orang yang selama ini tlah ku sakiti.  Ku iringi pemakaman galang dengan isak tangis ku. Sungguh, perih sekali. terlalu perih ku rasakan. ingin rasa nya aku mengatakan pada mereka agar tidak mengubur mu. Terlalu pedih rasa nya, mengingat mu  orang yang selalu ku sakiti telah tiada. Kini kau malah balik menyakitiku tanpa sadar mu. Ini kah arti dari isyarat kata-kata mu semalam ?

(" aku takut gak ada hari esok, kalau nanti aku pergi nanti siapa yang bakal jaga kamu ") Ini ? Inikah maksud kata-kata mu galang. Sadar kan kini kau sedang menghukumku, kau pergi tiba-tiba, tak ada sakit, tak ada juga kecelakaan. Bahkan aku juga belum pernah menciummu, walau pun itu ciuman di kening. Ya Tuhaaannnn ..... terlalu tiba-tiba rasa nya, aku belum bisa terima. 

**** 
Waktu ternyata begitu cepat berlalu, kini sudah 3 bulan waktu berjalan setelah ketiadaan mu. Di tempat itu, di tempat peristirahatan terakhir  mu, kembali ku tetes kan air mata. Tak henti-henti nya ku ucap kan kata sesal, maaf, sesal, maaf, sesal dan maaf . Ternyata sosok mu masih jua membayangiku, menghadiri mimpi-mimpi ku, menyinggahi lamunan ku. Kini tersadar ku, ketiadaan mu membuat ku mengerti. Ternyata begitu banyak lukisan-lukisan luka yang ku toreh untukmu, beribu-ribu kali. Tapi Tuhan membalas ku, kini aku juga merasakan sakit, mungkin lebih sakit kamu, tapi ini karma ku, ku rasa kan apa juga yang kau rasakan. Saat fahmi terlalu cuek bahkan sering menyakiti ku. Maaf galang, terlalu sakit aku menyakiti mu. Maaf, Maaf, Beribu kali maaf ……

Oleh : Ramadani, Stabat, Sumut.



Free Template Blogger collection template Hot Deals BERITA_wongANteng SEO theproperty-developer